2.MANUSIA DAN
KEBUDAYAAN
Pengertian Manusia
Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang
hidup dalam kelompok dan mempunyai organisme yang terbatas di banding jenis
mahluk lain ciptaan Tuhan. Untuk mengatasi keterbatasan kemampuan organisasinya
itu, manusia mengembangkan sistem-sistem dalam
hidupnya melalui kemampuan akalnya seperti sistem mata pencaharian, sistem
perlengkapan hidup dan lain-lain. Dalam kehidupannya sejak lahir manusia itu telah mengenal
dan berhubungan dengan manusia lainnya. Seandainya manusia itu hidup sendiri,
misalnya dalam sebuah ruangan tertutup tanpa berhubungan dengan manusia
lainnya, maka jelas jiwanya akan terganggu.
Naluri manusia untuk selalu hidup dan berhubungan dengan
orang lain disebut “gregariousness” dan oleh karena itu manusia disebut mahluk
sosial. Dengan adanya naluri ini, manusia mengembangkan pengetahuannya untuk
mengatasi kehidupannya dan memberi makna kepada kehidupannya, sehingga timbul
apa yang kita kenal sebagai kebudayaan yaitu sistem terintegrasi dari perilaku
manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian manusia
dikenal sebagai mahluk yang berbudaya karena berfungsi sebagai pembentuk
kebudayaan, sekaligus apat berperan karena didorong oleh hasrat atau keinginan
yang ada dalam diri manusia yaitu :
1. menyatu dengan manusia
lain yang berbeda disekelilingnya
2. menyatu dengan suasana dalam sekelilingnya
Kesemua itu dapat terlihat dari reaksi yang
diberikan manusia terhadap alam yang kadang kejam dan ramah kepada mereka.
Manusia itu pada hakekatnya adalah mahluk sosial, tidak dapat hidup menyendiri.
Ia merupakan
“Soon Politikon” , manusia itu merupakan mahluk yang hidup bergaul,
berinteraksi. Perkembangan dari kondisi ini menimbulkan kesatuan-kesatuan
manusia, kelompok-kelompok sosial yang berupa keluarga, dan masyarakat.
Maka terjadilah suatu sistem yang dikenal sebagai sistem kemasyarakatan atau
organisasi sosial yang mengatur kehidupan mereka, memenuhi kebutuhan hidupnya.
Manusia dalam memenuhi kebutuhannya tak
lepas dari hubungannya dengan orang lain, karena dengan adanya hubungan
tersebut maka apa yang dibutuhkan mungkin dapat terpenuhi, sebagai contoh;
Manusia membutuhkan makan nasi maka ia harus pergi ke pasar untuk membeli beras
pada penjual beras, adapun penjual beras tentunya mendapatkan beras
(membelinya) dari para petani di desa. Hubungan jual beli ini tentunya akan
lebih baik dengan mengindahkan etika dan norma. Moral yaitu tidak melakukan kecurangan dalam
transaksi jual belinya. Seperti mengurangi timbangan atau transaksi dengan menggunakan
sebagian uang palsu dan berbagai bentuk kecurangan
lainya. Bila terjadi kecurangan kecurangan tentunya
hubungan antar manusia tidak akan harmonis. Walau manusia sebagai makhluk
ekonomi yang selalu ingin mementingkan diri sendiri dalam memenuhi kebutuhannya
namun tidak dibenarkan untuk melakukan kecurangan dalam memperoleh apa yang
diinginkannya. Manusia tidak boleh
mengabaikan etika dan nilai nilai moral didalam hubungannya dengan manusia lain
(homo socius) dan dalam memenuhi kebutuhannya (homo economicus).
Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata budh—>
budhi—> budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti akal, sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat
yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi dan daya. Budi
adalah akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya
berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsur jasmani, sehingga kebudayaan
diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia atau pengertian
kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir
untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Atas
dasar itulah para ahli mengemukakan adanya unsur kebudayaan yang umumnya dibagi
menjadi 7 unsur, yaitu :
1. Unsur religius;
2. Sistem kemasyarakatan;
3. Sistem peralatan;
4. Sistem mata pencaharian hidup;
5. Sitem bahasa;
6. Sistem pengetahuan;
7. Kesenian.
Berdasarkan unsur diatas, maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud, antara lain :
1. Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, norma, peraturan dan
1. Unsur religius;
2. Sistem kemasyarakatan;
3. Sistem peralatan;
4. Sistem mata pencaharian hidup;
5. Sitem bahasa;
6. Sistem pengetahuan;
7. Kesenian.
Berdasarkan unsur diatas, maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud, antara lain :
1. Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, norma, peraturan dan
sejenisnya.
Ini merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak,
lokasinya
dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu hidup.
2. Kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia
2. Kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia
dalam masyarakat.
3. Kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia.
3. Kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia.
Kebudayaan
dapat berbentuk seperti berikut ini.
a.
Artefak,
yaitu benda-benda yang merupakan hasil karya manusia.
b.
Sitem
aktivitas, seperti berbagai jenis tarian, olahraga, kegiatan-kegiatan sosial,
dan kegiatan ritual
c.
Sistem
ide dan gagasan, yaitu pola pikir yang ada di dalam pikiran manusia. Ide ini
merupakan bentuk budaya yang abstrak yang mengawali suatu perilaku ataupun
hasil perilaku bagi setiap masyarakat. Sistem ide ini sangat dipengaruhi oleh
nilai-nilai yang dianut oleh setiap orang.
Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar
dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan
sikap kalau akan berbehubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
kebudayaan berfungsi sebagai:
kebudayaan berfungsi sebagai:
1. Suatu hubungan pedoman
antar manusia atau kelompok
2. Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3. Pembimbing kehidupan manusia
4. Pembeda antar manusia dan binatang
2. Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3. Pembimbing kehidupan manusia
4. Pembeda antar manusia dan binatang
Hakekat
Kebudayaan
1.
Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2. Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat
2. Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat
hilang setelah generasi tidak ada
3. Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban kewajiban
3. Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban kewajiban
Sifat
kebudayaan
1.
Etnosentis
2. Universal
3. Alkuturasi
4. Adaptif
5. Dinamis (flexibel)
6. Integratif (Integrasi)
2. Universal
3. Alkuturasi
4. Adaptif
5. Dinamis (flexibel)
6. Integratif (Integrasi)
Aspek-aspek
kebudayaan
1.
Kesenian
2. Bahasa
3. Adat Istiadat
4. Budaya daerah
5. Budaya Nasional
2. Bahasa
3. Adat Istiadat
4. Budaya daerah
5. Budaya Nasional
Faktor-faktor
yang mempengaruhi proses perubahan kebudayaan faktor-faktor pendorong proses
kebudayaan daerah
1.
kontak dengan negara lain
2. sistem pendidikan formal yang maju
3. sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
4. penduduk yang heterogen
5. ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Faktor-faktor penghambat proses perubahan
kebudayaan2. sistem pendidikan formal yang maju
3. sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
4. penduduk yang heterogen
5. ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
1.faktor dari dalam masyarakat
*
betambah dan berkurangnya penduduk
* penemuan-penemuan baru
* petentangan-pertentangan didalam masyarakat
* terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri
2. faktor dari luar masyarakat* penemuan-penemuan baru
* petentangan-pertentangan didalam masyarakat
* terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri
* berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia
* peperangan dengan negara lain
* pengaruh kebudayaan masyarakat lain
PENJELASAN MENGENAI KEBUDAYAAN HINDU BUDHA, ISLAM,
DAN BARAT
Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan je-4
agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa. Perpaduan atau
akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari
India itu berlangsugn luwes dan mantap. Sekitar abad ke 5, ajaran Budha atau
budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa. Agama/ajaran budha dapat
dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab Budhisme tidak
menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.
Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia,
khususnya di pulau jawa tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai. Baik
penganut hinduisme maupun budhisme melahirkan karya-karya budaya yang bernilai
tinggi dalam seni bangunan/arsitektur, seni pahat, seni ukir maupun seni
sastra, seperti tercermin dalam bangunan/arsitektur, relief-relief yang
diabadikan dalam candi-candi di jawa tengah ataupun jawa timur. Candi-candi yang dimaksud diantaranya candi borobudur,
mendut, prambanan, kalasan, badut, kidal, jago, singasari, disekita kota
malang, candi panataran dan siwa disekitar kota Blitar, semua wilayah propinsi
jawa timur.
Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan
di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik
sentral penyebaran agama islam paa abad itu berada di pulau jawa. Sebenarnya
agama Islam masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke
-15. suatu bukti bahwa awal abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal
dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia, teristimewa
ke pulau jawa berlangsung dalam suasana damai. Hal ini disebabkan karena Islam
dimauskkan ke Indonesia tidak dengan paksa, melainkan dengan cara baik-baik. Di
samping itu disebabkan sekap toleransi yang dimiliki banga kita
Pada abad ke-15, ketika kejayaan maritim majapahit mulai
surut, berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan
kewibawaan Majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara-negara
yang dimaksud adalah negara Malaka di semenanjung Malaka, negara Aceh di ujung
pulau Sumatra, negara Banten di jawa
Barat, negara Demak di pesisir utara jawa tengah, negara Goa di sulawesi
selatan. Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan
oleh pedagang-
pedagang kaya dan
golongan bangsawan kota-kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan
menganut ajaran Islam.
Didaerah-daerah yang belum amat terpengaruh oleh
kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan
penduduk di daerah yang bersangkutan. misalnya di Aceh, Banten, sulawesi
selatan, sumatra Timur, sumatra barat, dan pesisir kalimantan.
Agama islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi
agama yang medapat penganut sebagian besar penduduk indonesia. tak dapat
dipungkiri lagi, bahwa kebudayaan islam mewarnai sebagian besar penganutnya di
Indonesia. Dengan begitu, agama islam memberi saham yang besar bagi
perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia.
KEBUDAYAAN BARAT
Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak
lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa indonesia adalah kebudayaan Barat.
Awal kebudayaan barat masuk ke negara tercinta ini ketika kaum kolonialisme/penjajah
manggedor masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Mulai dari penguasaan
dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan
pemerintahhan kolonialisme Belanda, tanah air Indonesia telah dijajah selama
350 tahun. DI pusat kekuasaan pemerintah Belanda, di kota-kota propintsi,
kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Barat. Dalam kurun
waktu itu juga, di ktoa-kota pusat pemerintahan terutama di jawa, Sulawesi
Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial. Lapisan sosial pertama,t
erdiri dari kaum buruh dari berbagai
lapangan pekerjaan. Lapisan kedua, adalah kaum pegawai. Dalam lapisan sosial
kedua inilah pendidikan Barat di sekolah-sekolah dan kemampuan/kemahiran bahasa
Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial.
Akhirnya masih harus disebut pengaruh kebudayaan Eropa
yang masuk juga kedalam kebudayaan Indonesia, ialah agama Katolik dan agama
kristen protestan. Agama-agama tersebut biasanya disiarkan dengan segnaja oleh
organisasi-organisasi penyiaran agama( missie untuk agama Katolik dan Zending
untuk agama kristen) yang semuanya bersifat swasta. Penyiaran dilakukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar