Pages

Sabtu, 20 Oktober 2012

Pelapisan Sosial Dan Kesamaan Derajat Tugas 5 Softskill



Pelapisan Sosial Dan Kesamaan Derajat
Terjadinyapelapisansosial
1.      Terjadidengansendirinya.
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yagn menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdaarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Pada pelapisan yang terjadi dengan  sendirinya, maka kedudukan seseorang pada suatu strata tertentu adalah secara otomatis, misalnya karena usia tua, karena pemilikan kepandaian yang lebih, atau kerabat pembuka tanah, seseorang yang memiliki bakat seni, atau sakti.
2.      Terjadidengandisengaja
Didalamsistemorganisasi yang disusundengancarainimengandungduasistemialah :
-          sistemfungsional ; merupakanpembagiankerjakepadakedudukan yang tingkatnyaberdampingandanharusbekerjasamadalamkedudukan yang sederajat, misalnyasajadidalamorganisasiperkantoranadakerjasamaantarakepalaseksi, dan lain-lain
-          sistem scalar : merupakanpembagiankekuasaanmenuruttanggaataujenjangdaribawahkeatas (vertikal).

PembagiansistemPelapisanMenurutSifatnya
Menurutsifatnyamakasistempelapisandalammasyarakatdapatdibedakanmenjadi :
1.      sistempelapisanmasyarakat yang  tertutup
Didalamsistem yang demikianitusatu-satunyajalanuntukdapatmasukmenjadianggotadarisuatulapisandalammasyarakatadalahkarenakelahiran.Sistempelapisantertutupkitatemuimisalnya di India yang masyaraktnyamengenalsistemkasta
2.      sistempelapisanmasyarakat yang terbuka
Didalamsisteminisetiapanggotamasyarakatmemilikikesempatanuntukjatuhkepelapisan yang adadibawahnyaataunaikkepelapisan yang di atasnya.Sistem yang demikiandapatkitatemukanmisalnyadidalammasyarakat Indonesia sekarangini.Setiap orang diberikesempatanuntukmendudukisegalajabatanbisaadakesempatandankemampuanuntukitu.

KesamaanDerajat
Cita-citakesamaanderajatsejakdulutelahdiidam-idamkanolehmanusia. Agama mengajarkanbahwasetiapmanusiaadalahsama. PBB jugamencita-citakanadanyakesamaanderajat.Terbuktidenganadanya universal Declaration of Human Right, yang lahirtahun 1948 menganggapbahwamanusiamempunyaihak yang dibawanyasejaklahir yang melekatpadadirinya. Beberapahakitudimilikitanpaperbedaanatasdasarbangsa, ras, agama ataukelamin, karenaitubersifatasasiserta universal.
Indonesia, sebagai Negara yang lahirsebelum declaration of human right jugatelahmencantumkandalampaal-pasal UUD 1945 hak-hakazasimanusia.Pasal 2792) UUD 1945 menyatakanbahwa, tiap-tiapwarganegaraberhakataspekerjaandanpenghidupan yang layakbagikemanusiaan. Pasal 29(2) menyatakanbahwa Negara menjaminkemerdekaantiap-tiappendudukuntukmemelukagamanyamasing-masingdanuntukberibadatmenurut agama dankepercayaannyaitu.

Elite dan masa

Dalam masyarakat tertentu ada sebagian penduduk ikut terlibat dalam kepemimpinan, sebaliknya dalam masyarakat tertentu penduduk tidak diikut sertakan. Dalam pengertian umum elite menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus lagi elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan : “ posisi di dalam masyarakat di puncak struktur struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan, aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas.” Tipe masyarakat dan sifat kebudayaan sangat menentukan watak elite. Dalam masyarakat industri watak elitnya berbeda sama sekali dengan elite di dalam masyarakat primitive.
Di dalam suatu pelapisan masyarakat tentu ada sekelompok kecil yang mempunyai posisi kunci atau mereka yang memiliki pengaruh yang besar dalam mengambil berbagai kebijaksanaan. Mereka itu mungkin para pejabat tugas, ulama, guru, petani kaya, pedagang kaya, pensiunan dan lainnya lagi. Para pemuka pendapat (opinion leader) inilah pada umumnya memegang strategi kunci dan memiliki status tersendiri yang akhirnya merupakan elite masyarakatnya.
Ada dua kecenderungan untuk menetukan elite didalam masyarakat yaitu : pertama menitik beratakan pada fungsi sosial dan yang kedua, pertimbangan-pertimbangan yang bersifat moral. Kedua kecenderungan ini melahirkan dua macam elite yaitu elite internal dan elite eksternal, elite internal menyangkut integrasi moral serta solidaritas sosial yang berhubungan dengan perasaan tertentu pada saat tertentu, sopan santun dan keadaan jiwa. Sedangkan elite eksternal adalah meliputi pencapaian tujuan dan adaptasi berhubungan dengan problem-problem yang memperlihatkan sifat yang keras masyarakat lain atau masa depan yang tak tentu.
Isilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tetapi yang secara fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain. Massa diwakili oleh orang-orang yang berperan serta dalam perilaku misal seperti mereka yang terbangkitkan minatnya oleh beberapa peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebagai diberitakan dalam pers atau mereka yang berperan serta dalam suatu migrasi dalam arti luas. Ciri-ciri massa adalah :
1. Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat kemakmuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai masa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti peradilan tentang pembunuhan misalnya malalui pers.
2. Massa merupakan kelompok yang anonym, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonym.
3. Sedikit interaksi atau bertukar pengalaman antar anggota-anggotanya.
Source (URL):http://saptahadimori.blogspot.com/2010/11/bab-vi-pelapisan-sosial-kesamaan.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar