Sistem
informasi manajemen pendidikan (SIMDIK) sebenarnya adalah hasil penerapan
konsep sistem informasi manajemen (SIM) dalam organisasi pendidikan.
Dengan demikian, perbedaan pendapat terhadap definisi konsep SIM juga
berimplikasi pada definisi SIMDIK. Untuk memahami konsep SIM,
diperlukan juga pemahaman terhadap perkembangan konsep itu sendiri dari waktu
ke waktu, enis dukungan yang ditawarkan teknologi kepada SIM, serta
aplikasi yang ada di dalamnya bervariasi antara satu sistem dengan sistem yang
lain dan terus berubah.
Perancangan
atau pembuatan SIM Pendidikan bermula dari masalah yang muncul dari lembaga
pendidikan. Sebutkan masalah apa saja yang sering dihadapi oleh lembaga pendidikan
sehingga membutuhkan SIM. Uraikan dengan menggunakan kerangka pemecahan masalah
(problem solving), yang terdiri dari: masalah pendidikan, standart, yang telah terjadi, alternatif pemecahan masalah, dan solusi.
Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh lembaga pendidikan sehingga membutuhkan SIM diantaranya adalah data pendaftaran siswa baru, data alumni atau lulusan, data siswa pindahan, pengelolaan keuangan, kegiatan proses pembelajaran, pengelolaan perpustakaan, administrasi kepegawaian yang meliputi data guru dan karyawan maupun data mutasi guru, kegiatan ekstra dan intra kurikuler siswa, hubungan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi serta hubungan kemitraan dengan dunia usaha dan industri. Dengan adanya SIM (Sistem Informasi Manajemen) maka manajemen pendidikan di sekolah dapat dilakukan dengan lebih mudah terkontrol. Hal ini akan lebih baik jika SIM dirancang sesuai dengan standar Jardiknas.
Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh lembaga pendidikan sehingga membutuhkan SIM diantaranya adalah data pendaftaran siswa baru, data alumni atau lulusan, data siswa pindahan, pengelolaan keuangan, kegiatan proses pembelajaran, pengelolaan perpustakaan, administrasi kepegawaian yang meliputi data guru dan karyawan maupun data mutasi guru, kegiatan ekstra dan intra kurikuler siswa, hubungan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi serta hubungan kemitraan dengan dunia usaha dan industri. Dengan adanya SIM (Sistem Informasi Manajemen) maka manajemen pendidikan di sekolah dapat dilakukan dengan lebih mudah terkontrol. Hal ini akan lebih baik jika SIM dirancang sesuai dengan standar Jardiknas.
Penggunanan SIM dalam dunia pendidikan sudah
tidak bisa ditawar-tawar lagi karena pesatnya pekembangan tekologi. E-Commerce,
E-Government, E-Education, E-Library dll yang berbasis elektronika. Sehingga
SIM Pendidikan menjadi faktor penting untuk meningkatkan pelayanan sekaligus
penghematan bagi pendidikan dan kini telah menjadi salah satu standar mutu
sebuah pendidikan. Otomatisasi/komputerisasi sistem pelayanan dan sistem
informasi manajemen merupakan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah ini. Dengan cara sebagai berikut:
Perencaan Strategik :
• Penetapan tujuan organisasi
• Pendefinisian sasaran, kebijakan dan pedoman
umum yang mengarahkan alur untuk organisasi.
Pengendalian Manajemen :
• Teknik perolehan, lokasi pabrik, produk baru
• Pemakaian anggaran, laporan, perbedaan
Pengendalian Operasional :
• Pendayagunaan
fasilitas dan sumber daya yang ada untuk menyelenggarakan kegiatan.
tetapi semua itu tidak dapat
berjalan sebagaimana yang kita inginkan jika system manajemen pada suatu
pendidikan tidak diperhatikan lebih. Dalam konteks ini kita membutuhkan SIM
untuk menghasilkan manajemen yang baik, karena dengan komputerisasi dapat
mempermudah kita dalam mencari data” yang kita butuhkan, sebenarnya kita sudah
dimanjakan untuk mendapatkan data-data yang begitu mudah. tapi terkadang
kurangnya informasi yang dimiliki suatu institusi tentang beberapa Sistem,
seperti:SIM. padahal jika kita menggunakan SIM manajemen kita jadi lebih
tercontrol dengan baik karena di dalam SIM terdapat: Reading (membaca),
Input Imasukan),
Output
(keluaran),
Sorting (menyortir),
Transmiting (memindahkan),
Calculating (menghitung),
Comparing (membandingkan),
dan Storing (menyimpan, Yang akhirnya membuat manajemen pada suatu
lembaga pendidikan dapat berjalan secara harmoni jika kita mengimplementasikan hal-hal
diatas.
Banyak lembaga pendidikan dan pendidikan itu
sendiri telah mendapat manfaat dari perkembangan teknologi ini. Dengan kemajuan
perkembangan pendidikan di Indonesia, baik dari aspek administrasif atau
teknologi, maka proses pelayanan pendidikan di Indonesia dapat berlangsung secara
efektif dan efisien. Untuk mengembangkan mutu pendidikan dibutuhkan beberapa
fasilitas pendukung. Salah satu fasilitas pendukung tersebut adalah aplikasi
teknologi informasi dalam bidang sistem informasi manajemen pendidikan. Oleh
karenanya lembaga pendidikan dituntut untuk cepat tanggap merespon
costumer(peserta didik dan masyarakat) dengan memberikan informasi yang mudah
diakses, cepat serta transparan.
Solusi
sederhananya adalah dengan membuat web blog. Web blog adalah website pribadi
yang menampilkan informasi, ide, dokumen maupun link intenet yang gratis, seperti:blogspot,tumblrn dan
wordpress. Pada perkembangannya blog juga dapat dijadikan sarana promosi
barang atau jasa, karena blog
mempunyai sifat open source jadi siapaun boleh mengembakannya dan bebas
mengubah” feature serta contentnya sesuai dengan yang kita inginkan hingga
menghasilkan sesuatu yang menarik. Kelebihannya antara lain satu posting
blog dapat dibaca oleh pengunjung blog yang tak terbatas dan dapat memberikan
respon terhadap posting blog melalui koment yang dapat dituliskan pada blog
tersebut, yang akhirnya dapat
membangun wawasan kita pribadi sesuai dengan yang kita harapkan. Lembaga
pendidikan dapat menekan biaya pembuatan website, aplikasi web serta hal-hal
yang rumit tentang HTML yang kurang dipahami oleh staff lembaga pendidikan. Tidak akan ada
lagi brosur yang terbuang percuma serta tidak perlu keahlian khusus untuk
memposting artikel atau membuat blog. Bila lembaga pendidikan mempunyai modal
yang cukup besar bisa ditambah dengan pembuatan website sekaligus aplikasi
E-Learning bagi peserta didiknya,
karena dengan Electronic Learning kita dapat mengaksesnya dengan mudah melalui
internet dan siswapun lebih mudah untuk belajar karena guru cukup menguploud
materi atau tugasnya melalui Internet. Dengan demikian maka informasi
yang ditampilkan akan lebih cepat, akurat, efisien serta ekonomis sehingga
anggaran dapat digunakan untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat.
Buat satu contoh kasus Pendekatan Sistem pada perusahaan yang memerlukan solusi untuk pengembangan sistem, kondisi sistem ke sistem yang diinginkan(mengacu pada SIM):
Manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah, dan informasi di gunakan dalam membuat keputusan. Informasi di sajikan dalam bentuk lisan maupun tertulis oleh suatu pengolah informasi. Porsi komputer untuk mengolah informasi terdiri dari area aplikasi berbasis komputer-SIA,SIM,DSS, kantor virtual dan sistem berbasis pengetahuan. Kita menggunakan istilah sistem informasi Manajemen(SIM) untuk menggambarkan hal apa saja yang harus kita lakukan untuk mengatur manajemen yang baik pada suatu system dengan cara sebagai berikut:
1. Planning.
Manager merencanakan (plan) apa yang
akan mereka lakukan.
2. Organizing.
Kemudian, mengorganisasikan (organize)
untuk mencapai rencana tersebut.
3. Staffing.
Selanjutnya, mereka menyusun staf (staff)
organisasi mereka dengan sumber daya yang diperlukan.
4. Directing.
Dengan sumber daya yang ada mereka mengarahkan
(direct) untuk melaksanakan rencana.
5. Controlling.
Akhirnya mereka mengendalikan (control)
sumber daya, menjaganya agar tetap beroperasi secara optimal.
Setelah kita melakukan hal” diatas
kita dapat menentukan hal apa yg lebih diprioritaskan untuk dimulai terlebih
dahulu agar system manajemen pada suatu perusahaan berjalan secara seimbang,
dengan cara menyeleksi tetapi disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, maka
akan menghasilkan manajemen yang baik. jika sudah diseleksi maka kita dapat
melakukan langkah pertama yang akan kita lakukan dengan cara menyusunnya secara
sistematis tetapi berdasarkan dari 5 cara tersebut.
Sumber:http://kurniawanharman.blogspot.com/2011/11/tugas-sistem-informasi-manajemen-2.html