PENGERTIAN dan TUJUAN IBD
IBD adalah mempertajam
kepekaan mahasiswa terhadap fenomena dan lingkungan sosial budaya untuk
kepentingan pengembangan profesinya, memperluas wawasan tentang kompleksitas
problematika sosial budaya, masalah kemanusiaan, serta mengembangkan kemampuan
daya kritis terhadap kedua masalah tersebut, menghasilkan calon pemimpin bangsa
dan negara yang tidak bersifat kedaerahan dan tidak berkotak-kotak oleh
disiplin ilmu yang ketat dalam menjalani, menanggapi, dan menangani masalah dan
nilai-nilai dalam lingkup sosial budaya, meningkatkan kesadaran terhadap nilai
manusia dan kehidupan manusiawi, dan membina kemampuan befikir dan
bertindak objektif untuk menangkal pengaruh negatif yang dapat merusak
lingkungan sosial budaya.
Sedangkan Ilmu Budaya Dasar merupakan ilmu yang tanpa kita
sadari telah sangat melekat dalam kehidupan kita, baik secara individualisme,
dalam keluarga, maupun dalam masyarakat luas. Namun banyak dari kita yang tidak
menyadari dan tidak mengerti akan hal itu, sehingga dalam penerapannya di
kehidupan sehari-hari menjadi sangat kurang. Hal ini tentu saja sangat
mempengaharui bagaimana seseorang bersikap dan bertindak dalam kehidupannya.
Istilah llmu Budaya
Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm
yang berasal dari istilah bahasa Inggris "The Humanities". Adapun
istilah Humanities itu sendiri berasal dan bahasa latin humanus yang bisa
diartikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the htimanities
diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan
lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan
dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia
berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka hams mempelajari
ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang
lain sebagai manusia itu sendiri.
Seringkali bahwa dalam
masyarakat yang bergabung semakin cepat dan rumit ini, mahasiswa harus
mengalami pergeseran nilai-nilai yang mungkin sekali dapat membuatnya masabodoh
atau putus asa, suatu sikap yang tidak selayaknya dimiliki oleh seorang
terpelajar. Bagaimanapun juga mahasiswa adalah orang-orang muda yang sedang
mempelajari cara memberikan tanggapan dan penilaian terhadap apasaja yang
terjadi atas dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya. Sudah barang tentu ia
perlu dibimbing untuk menemukan cara terbaik yang sesuai dengan dirinya sendiri
tanpa harus mengorbankan masyarakat dan alam sekitarnya. Secara tidak langsung
ilmu budaya dasar akan membantu mereka untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Berpijak dari hal diatas, tujuan
mata kuliah ilmu budaya dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian dan
wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap,
persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih
halus. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1. Mengusahakan kepekaan mahasiswa
terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa
untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta
mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut
kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai
calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing
tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4. menguasahakan wahana komunikasi para
akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki
satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam
berkomunikasi.
Jika diperinci maka tujuan pengajaran ilmu budaya
dasar itu adalah:
1. lebih peka dan terbuka terhadap
masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih bertanggung jawab terhadap
masalah-masalah tersebut.
2. Mengusahakan kepekaan terhadap
nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.
3. Menyadarkan mahasiswa terhadap
nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada
nilai-nilai yang hidup pada masyarakat.
4. Mengembangkan daya kritis terhadap
persoalan kemanusiaan dan kebudayaan.
5. Memiliki latarbelakang pengetahuan
yang cukup luas tentang kebudayaan indonesia,
6. Menimbulkan minat untuk
mendalaminya.
7. Mendukung dan mengembangkan
kebudayaan sendiri dengan kreatif.
8. Tidak terjerumus terhadap sifat
kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu.
9. Menambahkan kemampuan mahasiswa
untuk menanggapi masalah nilai-nilai budaya dalam masyarakat indonesia dan
dunia tana terpikat oleh disipin mereka.
10. Mempunyai
kesamaan bahan pembicaraan, tempat berpijak mengenai masalah kemanusian dan
kebudayaan.
11.Terjalin
interelasi antara cendekiawan yang berbeda keahlian agar lebih positif dan komunikatif.
12.
Menjembatani
para sarjana yang berbeda keahliannya dalam bertugas menghadapi masalah
kemanusiaan dan budaya.
13. Memperlancar
masalah pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani
oleh berbagai cendekiawan.
14. Agar mampu
memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
15. Agar mampu
memenuhi tuntutan dari tridarma perguruan tinggi, khususnya darma
pendidikan.
Jadi kesimpulan
yang didapat bahwa Ilmu Budaya Dasar adalah
ilmu pengetehuan yang memberikan suatu pembelajaran dasar dan pengertian tenteng
konsep-konsep kebudayaan yang mempunyai tujuan untuk memahami dan mencari arti dari kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi,
mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan memperluas wawasan pemikiran dan
kemampuan kritikal terhadap masalah budaya, dan juga dapat memberi pengetahuan
tentang aspek-aspek budaya bagi mahasiswa yang mempunyai ruang lingkup berbagai
aspek-aspek kehidupan yang mengungkap maslah-masalah kemanusiaan dan budaya
(the humanities), baik dari segi keahlian, dan kedisiplinan dalam ilmu
pengetahuan.
Disamping itu agar mahasiswa juga dapat memperhatikan norma-norma yang membantu
pendidikan. Walaupun penyusunan semacam itu diharapkan untuk mendekatkan dengan
penalaman mahasiswa, masih terbuka kemungkinan untuk menyusaikan dengan kondisi
tempat belajar atau daerah setempat.